Sekitar setengah jam lalu aku menemukan sebuah artikel yang berjudul "Mengapa Rasulullah Memelihara Kucing", dan dengan ketertarikan yang luar biasa aku langsung membacanya. Semakin ke bawah aku memutar scroll, aku semakin senang membacanya; rasanya seperti ada gas bahagia yang tiba-tiba meledak dan menyebar di seluruh lambungku, naik ke paru-paruku dan berhenti di otakku. Tahu kenapa? Yeah, artikel itu menceritakan tentang Rasulullah SAW yang sangat menyayangi kucing dan bagaimana Beliau memperlakukannya. Beliau bersabda bahwa kucing itu tidak najis; kucing adalah hewan yang suka berkeliling di rumah (hewan rumahan), dan kucing itu adalah perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis. Bahkan, Aisyah pernah melihat Rasulullah SAW berwudhu dari sisa jilatan kucing. We o we (wow)... Aku tertegun.
Ilmiah pun telah membuktikan bahwa kucing itu memang tidak najis. Kulitnya negatif kuman sebesar 80% jika dibandingkan dengan mulutnya. Lidahnya juga negatif kuman. Saat kucing minum, tidak ada air liur yang terjatuh. Bahkan air liurnya bersih dan membersihkan. Badan kucing bersih secara keseluruhan, ia lebih bersih dari manusia. Tambahannya, zaman dulu kucing digunakan untuk terapi, karena dengkurannya yang sebesar 50Hz baik bagi kesehatan dan mengelus kucing juga dapat menurunkan tingkat stress.
We o we we we we we (wowwwww)... Aku semakin tertegun, bak seorang puteri yang melihat kedatangan pangerannya dengan seekor kuda putih nan bersih (karena pakai kaporit, wokwok).
Well, yeah, untuk lebih lengkapnya, klik saja judul artikel di atas itu, dan kamu akan dibawa ke artikelnya. =D
Jadi intinya aku senaaangggggg! Aku senang karena aku terlahir ke dunia ini dengan unsur kasih sayang terhadap hewan,─lebih─khususnya terhadap kucing, aku senang karena rasa kasih sayangku didukung dengan tidak adanya alergi terhadap hewan di tubuhku, dan aku senang karena aku tidak diciptakan menjadi seorang 'pembenci' atau 'penjijik' kucing. Alhamdulillah... ^^
Dan... aku tak perlu terlalu khawatir akan kesehatanku karena terlalu dekat dengan makhluk berbulu yang imut nan menggemaskan itu (yah, meskipun begitu, aku tak boleh anggap enteng).
Hehehe... Aku sa~yang kucing *ala Upil-Ipul*! Seperti Rasulullah yang sayang kucing.
Ini dia kucing-kucingku! ^-^
The adult Mini. Ia sudah dewasa sekarang! ^^ |
Mini and the children. Yang satu lagi nyusu. Hahaha... |
Sekarang Aska dan Mini sangat sayang kepada Mamak, karena Mamak lah yang menyiapkan makanan untuk mereka. Mereka rutin kembali ke rumah, memeriksa keberadaan Mamak, dan merengek meminta makan. Jika Mamak tidak ada, mereka tidak berlama-lama berdiam di rumah.
Jya, intinya I love cats so very so very so very much. ^^
P.S.: Sayangilah kucing, seperti Nabi Muhammad menyayangi mereka.
No comments:
Post a Comment