Thursday 31 October 2013

Fourty Weeks after You were Gone

Hai...

Aku mau curhat...

Hari ini aku kurang beruntung. Kurang beruntung berarti cukup sial. Eh, apa sial itu ada? Err.. Ya.. anggap aja begitu ya.

Tadi pagi aku terlambat. Padahal terlambatnya seperti biasa, jam setengah sepuluh sampai di kelas. Tapi entah kenapa, karena Dewi Fortuna sedang 'hang out', aku kena 'sembur' saat masuk kelas. Dosennya yang biasa nggak pernah mempermasalahkan (atau mungkin memang nggak pernah sadar) keterlambatanku, kali ini mengamuk. Ah, aku malas menceritakannya.

Padahal aku sedang sangat tidak mood banget sekali hari ini. Aku bangun dengan keadaan tubuh yang tidak bertenaga. Mungkin 5L: Lemas, Lesu, Lunglai, Lapar, Lelet. Kepalaku berat (mungkin karena saking besarnya), mataku berat, pikiranku melayang-layang ke dimensi lain, dan otakku tidak mencapai fokus sempurnanya. Bahkan sampai sekarang aku mengetik post ini, kepalaku masih berdenyut. Padahal tadi sudah hilang.

Friday 25 October 2013

Too Painful?

Sampai detik ini, saat aku mengetikkan kata-kata ini, bagian dimana paru-paruku melekat masih terasa perih. Entah itu jantungku, hatiku, atau empeduku.

Apa aku penyakitan?

Sesak.

Sakit.

Perih.

Ya, perih. Belum ada kata lain yang pas untuk menggantikannya.

Apa aku penyakitan?

Jantungku masih berdebar sedikit di atas normal. Rongga dadaku masih terasa panas. Rasanya, aku bernapas tidak senyaman biasa.

Thursday 24 October 2013

The Affection

Dear Diare...

Aku mau mengeluarkan kata mutiara, nih.

Ternyata, jika seseorang sudah sayang pada seseorang, bertemu dengannya lebih menguras emosi daripada tersakiti olehnya.

Misalnya begini:

Kamu adalah seorang cewek. Kamu sayang sama seseorang, dan rasa sayang itu udah lama nginap di hati kamu. Eh tapi si dia... jangankan sayang, suka aja enggak, dia nya nggak mau berhubungan sama kamu. Kamu kecewa, kan? Padahal kamu udah nggak kontekan sama si dia untuk waktu yang nggak sebentar, tapi tetap aja sang rasa nggak mau angkat kaki. Kamu udah berusaha buat ngelakuin yang dia mau: jangan ngubungin dia lagi. Tetap aja kamu kepikiran dia. Dan jleb-nya, dia malah bisa ngejalanin hidupnya seperti biasa. Sehat sentosa dan sejahtera. Ya, dia sama sekali nggak ada masalah.

Tuesday 22 October 2013

Falling in Love for The Second Time

Ano... Selamat tengah malam!

Hari ini indah, ya?

Hahaha... Yeah. Hari ini adalah hari yang sangat sangat sangat indah, menyenangkan, dan mengagumkan bagiku. Tebak kenapa?

Uhm...




I FALL IN LOVE FOR THE SECOND TIME

WITH THE SAME PERSON


You know...

It was his birthday, but it was me who got the gift.

Entahlah. Aku percaya hari ini adalah karunia Allah. Dia mengabulkan doaku, doa yang selalu kulayangkan saat rindu menemaniku.

Hahaha... Kalau ingat kejadian tadi, aku jadi gila sendiri. Aku gila, Kak Wulan gila, dia pun--aku rasa--sudah gila. Tapi, segila apapun hal-hal yang termasuk bagian dari hari ini, aku bersyukur, sa~~~ngat bersyukur.

Terima kasih untuk Allah SWT yang telah menghibur Dina dengan takdir ini.
Terima kasih untuk Kak WoeLand YanQ CeLaLoe UpdAte StatUsh DoeLoe, yang rela menjadi perantara, dan telah membuat Dina termelet-melet, eh maksudnya termehek-mehek.
Terima kasih untuk Intan Berlian Permata Bunda (nama rumah sakit) yang mau aja diajak kak Wulan untuk uji nyali.
Terima kasih untuk Bela Negara yang telah bersedia aku sebut-sebut namanya, bukan 3x, bukan 4x, tapi 1x (loh?) saat aku kalang embun (versi terbaru dari kalang kabut) tadi.
Dan terima kasih, to him, semoga maafku tersampaikan entah bagaimanapun caranya. Maaf ya... Maaf... T___T

♥♥♥♥♥ ^^ ♥♥♥♥♥

I was happy. I swear. Really. For God Sake.

Hehe...

Dadah!

(There was a photo here)

Sunday 20 October 2013

Re-Exercise

Aku senaaannnggggg!

Uhuk! Uhm... Hi~ ^^
Sore ini aku senang. Why doushite kenapa? Karena akhirnya, setelah berwindu-windu lamanya, aku bisa kembali latihan.

Ya!

Latihan dance! ^^

Loh, bukannya kamu setiap hari latihan?
Enggak...

Kenapa?
Karena---

Saturday 12 October 2013

Jealousy

Aku melangkah keluar melewati pintu kamar, beberapa termos minuman dan sebuah cangkir kaca ada dalam dekapanku. Aku berniat mengantar benda-benda ini ke bawah, sekalian mengambil makan malam. Kemudian pandanganku tertuju ke komputer yang masih menyala (walau layarnya mati) yang berada tepat di depan kamarku. Aku pun 'mampir'. Sedetik kemudian aku teringat tentang Java yang tadi sudah didownload adikku.

"Udah siap nginstal Java-nya tadi, Pan?" Aku bertanya pada adikku sembari kembali menyembulkan kepala ke dalam kamar.
"Nggak tau Pani," jawabnya. Singkat, padat, dan tidak jelas.

Aku pun kembali duduk di  depan komputer dengan masih memeluk termos-termos dan cangkir. Folder downloads terpampang slaat layar menyala, dan file Java-nya ada di situ. Aku langsung menginstalnya. Sembari menunggu instalasi, aku melihat-lihat gambar-gambar yang ada di folder itu juga.

Klik

Klik