Sunday, 4 May 2014

Unfulfilled Promise

Ah, aku baru teringat akan satu hal. Satu hal yang mungkin akan selalu aku harapkan dan akan selalu menetap di pikiranku.

... Yaitu janjinya untuk menemuiku.

Dia mengatakan bahwa dia akan memenuhi permintaanku untuk menjelaskan segala hal yang menurutku belum jelas, walau baginya tidak ada yang perlu dan penting untuk dijelaskan. Jadi dia berjanji untuk datang ke rumahku (karena dia tidak ingin bertemu di luar).

Hari demi hari telah berlalu.
Kami tak kunjung bertemu.

Hahaha...

Story of His Life

"...The story of my life
I give her hope
I spend her love
Until she's broke
Inside..."

(One Direction - Story of My Life)

He should've sang this for me. Hahaha...

Friday, 2 May 2014

Nggak Malu?

"Masak dia bawak truk ke kampus," ujarku pada adikku saat kami berdua sedang menonton Twilight: New Moon di kamar. Adegan saat itu adalah Bella turun dari truk yang baru saja diparkirkannya.
"Iya, masak dia nggak malu..." respon adikku.
"Iya..."
"Sama kayak yang naek becak gara-gara keretanya digembok, nggak malu,"
"Jiahahahahaha!"

Memang lah si Pani ini. -_-

Wednesday, 23 April 2014

Will I See You Again?

Hi, Sayang, selamat tengah malam. Apa yang sedang kaulakukan sekarang? Aku melihat Facebook-mu sedang online. Oh tenang saja, aku tidak senekat itu untuk menyapamu sekarang. Aku tidak ingin mengusik ketenanganmu.

Dua hari telah berlalu sejak kau tak lagi menginjak tempat itu. Sepi. Aku merasakan sepi yang lebih. Padahal sudah hampir tiga minggu aku tidak melihatmu, bahkan sedari saat kau masih ada di sana. Kita berada di tempat yang sama, gedung yang sama, namun selama hampir tiga minggu itu aku sengaja menjauh agar kau tidak melihat sosokku. Semuanya lari dari rencana. Aku sebelumnya ingin memuaskan batinku untuk memandangmu sesering mungkin sebelum kau pergi. Namun beberapa hal telah terjadi, membuat keinginanku memudar. Aku tak lagi berlama-lama menantikanmu keluar, tak lagi berusaha untuk melihatmu. Hal itu kulakukan dengan memegang keyakinan bahwa nanti kita pasti akan bertemu lagi. Dan kenyataan bahwa kita menginjak area yang sama serta menghirup udara yang sama membuatku semakin ringan menjalankannya.

Monday, 21 April 2014

-

Aku lelah. Rasanya hidupku semakin tak bertujuan. Fokusku belum juga kembali. Apapun yang ingin kulakukan tak pernah tersampaikan.

Berat. Hal-hal yang seharusnya tak menjadi beban terasa sangat menyiksa pundakku. Aku melemah, aku semakin melemah.

Aku sudah mencoba melakukan semua yang kupikir akan membuatku melupakan. Aku sudah berusaha untuk tidak terlalu bermanja-manja pada keterpurukan. Aku juga selalu berusaha untuk bersikap biasa, tidak menunjukkan adanya luka. Namun semua itu tetap tak berguna.

Sunday, 20 April 2014

Tutup Botol

"Kelen dua bersaudara jugak?" tanya Bu Lela padaku saat beliau, aku dan Bela sedang mengobrol di ruang tamu rumah mereka.

"Iya, Buk," jawabku.

"Cewek jugak dua-duanya?"

"Iya..."

"Sama berarti ya... Itu si Dedek tiga bersaudara, anak paling kecil, cowok semua."

"Oh abang itu bungsu?"

Friday, 18 April 2014

A Painful Dream

Semalam aku bermimpi buruk lagi. Tentang salah satu teman laki-lakiku di kampus.

Kami sedang duduk berdua, berbicara akrab. Kami seperti sudah berteman dekat, padahal kenyataannya aku tidak seakrab itu dengannya. Kami mengobrol lama. Saat langit sudah gelap, aku berpamitan dengannya. Kami saling melambaikan tangan. Dan saat aku sudah berjalan menjauh dari tempatnya berdiri, aku masih melihatnya, dia masih melambaikan tangannya. Saat itulah hal buruk itu terjadi. Secercah sinar kuning lebar muncul menyinari dirinya dari belakang, membuatnya menjadi siluet. Sekuat tenaga aku ingin berteriak...

... namun mobil itu sudah lebih dulu menabraknya.

Aku terdiam. Aku tak tahu harus berbuat apa.

Dia tertabrak.