Tuesday, 30 June 2015

Sama

(There was a photo here)

Hi, Kohai-kohai Senpai... Terutama Dewi, Widia, Nabila, Moya, dan Alda.

Tadi Senpai lagi nyari-nyari foto Senpai yang lagi senyum buat diedit trus dimasukin ke instagram. Pas lagi liat-liat foto, Senpai nemu foto ini. Entah kenapa, Senpai langsung berasa kayak mau nangis.

Ini foto waktu kapan, ya? Waktu kita lagi ngapain? Senpai nggak ingat... (senpai kalo nggak ingat memang sering lupa). Walaupun muka-muka kita busuk, tapi di sini kita keliatan senang, ya? 

Mungkin nggak Cuma keliatan senang di luar, tapi juga senang di dalam (batin).

Friday, 5 June 2015

Hari Ini

Hari ini hari terakhir kami kuliah. Ya, sebenarnya bukan yang terakhir juga sih, karena besok siang masih ada mata kuliah komputer satu les lagi, dan buat 2 minggu ke depan kami ujian akhir. Tapi... haha, kayak biasa, yang datang besok pasti cuma sejumput orang, karna sekelompok kami besok bakal pergi liburan ke Mikie Holiday. X) . Jadi, yeah, tadi itu adalah hari terakhir kami berada di kelas itu sebagai mahasiswa. Abis ini kami bakalan sibuk sama skripsi masing-masing.; jumpa dosen pembimbing masing-masing. So, kami nggak bakalan ada waktu buat jumpaan sekelas lagi setelah ujian.

Aaaaahhhh... untung lah kami punya dosen yang selain umurnya masih muda, jiwanya juga masih muda, jadi di jam terakhir dalam hari terakhir tadi kami nggak belajar. Miss Maya Cuma ngasi soal kisi-kisi buat ujian, lalu sisanya kami abisin buat dokumentasi! Yeay! Hail the kiinnggg! ^0^ Poto sana, poto sini, video sana, video sini, ngobrol sana, ngobrol sini. Aku rasa satu kelas excited bingitz sama suasana tadi. Miss Maya ga daisuki deshita!  ^^

Friday, 15 May 2015

You Have Gone



People come and go.

Begitu kata mereka. Sebuah kalimat yang berulang kali aku coba untuk percaya di saat kalimat itu juga berulang kali membuktikan kebenarannya. Ya, aku selalu menampik bahwa orang-orang datang dan pergi, bahwa mereka datang untuk pergi. Aku selalu berusaha untuk tidak menyetujui teori bahwa tidak akan ada kata ‘datang’ jika tidak ada kata ‘pergi’. Aku juga selalu meyakinkan diri bahwa tidak selamanya orang yang telah datang akan pergi. Jadi kuputuskan untuk tidak menyukai kalimat itu.

Dan sekarang kalimat itu menantangku kembali.

Kali ini dia menggunakanmu sebagai tokohnya—membiarkanku melihat potongan adegan lain sebagai bukti.

Wednesday, 22 April 2015

Thesis and Activities and Myself


Sudah minggu terakhir bulan April, dan aku, si gadis kecil berjerawat merah ini, belum melakukan perubahan apapun pada skripsinya. Aku masih setia berdiam diri di outline, sedangkan teman-teman kelasku yang lain mungkin sudah tiba di bab III. Ya, cancer itu memang terkenal akan kesetiaannya, kan? Padahal sidang akan mulai dibuka bulan Juni, kautahu. Jadi tinggal sekitar sebulan lagi aku harus bisa menyelesaikan skripsiku; skripsi yang lengkap dengan bab-bab hingga referensinya, bukan hanya outline.

Thursday, 9 April 2015

Perempuan



Hujan turun siang itu, membasahi atap sebuah kafe yang sedang sepi pengunjung. Di sudut balkon kafe tersebut sedang duduk dua muda-mudi: seorang laki-laki yang memakai kaos abu-abu berlapis kemeja merah jambu, celana jeans dan sepatu keds biru tua bergaris coklat, dan seorang perempuan yang memakai baju rajut putih, celana jeans hitam dan sepatu keds putih. Tidak ada perbincangan yang sedang terjadi; mereka berdua terlihat sibuk dengan pikirannya masing-masing, membiarkan suara hujan memenuhi telinga mereka. Dua cangkir cappucino di atas meja terlihat kesepian karena dianggurkan oleh para pemiliknya.

Beberapa saat kemudian terlihat pergerakan dari si laki-laki. Dia mengambil handphone-nya yang sedari tadi ikut menganggur di samping cangkirnya, lalu ibu jari kanannya mulai menari di atas layar. Si perempuan yang sedari tadi melihat ke bawah—di mana kedua tangannya sedang bertaut-tautan—melirik ke laki-laki di depannya. Menghela napas, dia menarik lengan bajunya hingga ke siku. Untuk beberapa detik dia memperhatikan si laki-laki, kemudian sebuah suara dehaman tercipta dari tenggorokannya.

Thursday, 26 March 2015

What is Going On, Zayn?

“Ih! Zayn Malik keluar dari One Direction!”

Aku berhenti mengetik setelah mendengar kalimat berita yang keluar dari mulut Pani. Seketika aku seperti mendengar suara petir di kepalaku. Menoleh padanya, aku bertanya dengan penuh rasa tidak percaya, “Hah? Serius?”

Pani memberikan BB-nya padaku, memperlihatkan wacana yang terpampang di layarnya. Aku langsung membacanya dengan harapan bahwa Pani hanya sedang melakukan candaan yang sama sekali tidak lucu. Namun ternyata dia tidak sedang bercanda.

Zayn Malik telah keluar dari One Direction.


Friday, 23 January 2015

Bidadari dari Surga

Bidadari turun dari surga, katamu? Hahaha... Jangan memuji secara hiperbola begitu. Kautahu sendiri bahwa aku tak sesempurna bidadari. Cantik saja tidak. Namun jika kau menyebutku bidadari karena kebaikanku, aku tak tahu harus bersikap seperti apa untuk merespon. Karena mungkin memang hanya itu lah yang bisa kulakukan untukmu. Kau pernah bilang bahwa hal yang paling kauingat tentangku adalah bahwa aku sangat baik padamu. Ya... Kalau kautanya mengapa aku begitu, jawaban yang terpikir olehku adalah karena aku menyukaimu.

Apapun, bagaimanapun, kapanpun dan dimanapun aku akan selalu berusaha untuk membuatmu senang.