Kau... Apakah kau tahu?
Apakah kau tahu
bagaimana perasaanku saat akhirnya aku dapat melihatmu lagi setelah beberapa
waktu? Kau berjalan melewatiku, tanpa pandangan, tanpa sapaan. Seperti biasa.
Ya, seperti biasa. Memang hanya aku yang merasakan betapa lamanya waktu
berjalan saat kehilanganmu, dan memang hanya aku yang masih penasaran akan
kehidupanmu.
Apakah kau tahu
seberapa mengertinya aku akanmu, sehingga aku mencegah diriku sekeras mungkin
agar aku tak berharap sedikitpun bahwa setidaknya kau akan memandangku saat kau
melihatku? Aku tahu hal itu tak akan terjadi bahkan sampai buah durian
kehilangan duri.
Apakah kau tahu
apa yang kulakukan setelah pertemuan kita yang tak kuharapkan itu? Aku mencari
tahu apa arti debaran di jantungku saat mataku menangkap sosokmu yang sedang
berdiri di sekitarku, padahal rasa kesal yang besar juga sedang mengitari
kepalaku karena melihatmu.