(There was a photo here)
Hi, Kohai-kohai Senpai... Terutama Dewi, Widia, Nabila, Moya, dan Alda.
Tadi Senpai lagi
nyari-nyari foto Senpai yang lagi senyum buat diedit trus dimasukin ke
instagram. Pas lagi liat-liat foto, Senpai nemu foto ini. Entah kenapa, Senpai
langsung berasa kayak mau nangis.
Ini foto waktu
kapan, ya? Waktu kita lagi ngapain? Senpai nggak ingat... (senpai kalo nggak
ingat memang sering lupa). Walaupun muka-muka kita busuk, tapi di sini kita
keliatan senang, ya?
Mungkin nggak Cuma keliatan senang di luar, tapi juga
senang di dalam (batin).
Yang senpai
ingat, di foto ini kita masih ‘sama’.
Dalam karir yang
sama...
ngelakuin kegiatan yang sama...
pulang di waktu
yang sama...ngelakuin kegiatan yang sama...
suka hal yang sama...
benci hal yang sama...
ngutang sama orang yang sama...
senang sama...
sedih sama...
nggak waras sama...
jugul sama...
dan ketawa karna hal yang sama...
benci hal yang sama...
ngutang sama orang yang sama...
senang sama...
sedih sama...
nggak waras sama...
jugul sama...
dan ketawa karna hal yang sama...
Kita masih
sama-sama.
Hei...
Senpai rindu.
Senpai rindu sama
kalian.
Senpai rindu sama cerocosan kalian kalo lagi ngumpul.
Senpai rindu sama momen-momen kita.
Senpai rindu sama cerocosan kalian kalo lagi ngumpul.
Senpai rindu sama momen-momen kita.
Dan dari rindu
Senpai itu muncul satu harapan senpai yang paling tinggi juga paling dalam.
Senpai pengen dibuat
ketawa lagi sama kalian.
Tapi, yah... Yang
namanya harapan; kalo terlalu tinggi, pas jatuh bisa buat sakit bahkan mati;
kalo terlalu dalam, nggak bisa keluar, bahkan terperangkap dalam gelap yang
total. Jadi Senpai harus jaga harapan Senpai tetap dalam rasio yang normal
supaya paru-paru Senpai nggak menyempit, dan Senpai bisa terus narik napas yang
dalam buat nyegerin otak, dan Senpai bisa ngelanjutin hidup.
Kalo kalian...
gimana?
Sama?
▬
▬
No comments:
Post a Comment