Hi, Bro. Boy-friend-ku. Temenku yang berorientasi
laki-laki.
Kita berteman, bukan?
Aku perempuan (selama kau menganggapku begitu), kau
laki-laki. Aku single, kau tidak ada
yang memiliki. Aku manusia, kau orang. Normal, kan? Tidak ada yang salah, kan?
Aku kesepian, kau menemani. Aku bosan, kau membawaku pergi.
Aku suram, kau mewarnai. Normal, kan? Tidak ada yang salah, kan?
Aku punya teman, kau juga punya teman. Temanku mengenalmu,
temanmu mengenalku. Temanku temanmu, temanmu pun juga temanku. Normal, kan?
Tidak ada yang salah, kan?
Lalu mengapa kau bersikap seolah aku bukan temanmu?
Kau memperlakukanku berbeda dari yang lain: tidak ada yang
boleh tahu bahwa kita jalan berdua, tidak memperbolehkan aku mengunggah
foto-foto yang kita ambil saat kita jalan berdua.
Tidak ada kah sekalipun terbesit di pikiranmu untuk
menceritakan tentang kita kepada mereka, teman-teman kita? Bahwa kita pernah
menghabiskan waktu berdua, bercerita dengan canda dan tawa, saling merasa dan
berbagi kenyamanan tanpa ada rasa lebih yang mengitari kita? Bahwa kita juga
manusia, seorang wanita dan pria yang sedang tidak terikat dalam hubungan spesial
dengan siapapun, yang berhak untuk berteman dengan siapapun dan dalam situasi
apapun yang kita mau?
Kita berteman, bukan?
Bukannya aku tidak berpikir jauh ke dalam atau ke depan
tentang keadaan bahwa aku adalah orang yang disuka oleh temanmu yang juga
adalah temanku; tentang apa yang akan teman-teman kita yang lain pikirkan
tentangku, tentangmu, dan tentang kita; dan tentang konsekuensi akan keakraban
pertemanan kita semua.
Aku hanya ingin berteman denganmu…
… dengan normal.
Dimana kau tidak membedakan sikapmu denganku dan yang lain. Dimana
kau memperbolehkan aku mengunggah foto kita di social media. Dimana kau dengan entengnya menceritakan perjalanan
saat kita jalan berdua.
Dengan begitu, hidupku pasti akan terasa lebih ringan. Karena
kita tidak harus menyembunyikan sesuatu yang menyakitkanku.
Hei… Bro… Boy-friend-ku.
Seandainya kau membaca ini, bersediakah kau menghubungiku
untuk membicarakan tentang… mungkin… alasan dari sikapmu? Setidaknya,
redakanlah perasaan sakitku.
Karena…
Kita berteman, bukan?
▬
No comments:
Post a Comment