Seorang perempuan
terlihat sedang berjalan di antara kerumunan orang yang baru saja keluar dari
sebuah gedung perkuliahan. Setelan pakaian olahraga terpasang di tubuhnya: kaos
putih berlengan pendek, celana olahraga sekolah biru berlaris oranye, dan sepatu olahraga abu-abu.
Dia berjalan agak cepat, berbelok-belok untuk menghindari tabrakan dengan tubuh
lain. Matanya tertuju pada sesosok laki-laki berjas hitam yang berada sekitar
dua meter di depannya.
‘Tampan
sekali...’ Perempuan itu membatin saat dia mengunci pandangannya. Memiliki
potongan rambut yang segar, memakai setelan berupa kemeja biru dan jas serta
celana hitam, memikul ransel hanya dengan sebelah talinya, dan berjalan dengan
satu tangan berada dalam saku celananya. Ya, bahkan dari belakang pun laki-laki
itu tetap memesona.
Sembari menikmati
sosoknya, perempuan itu melangkah lebih cepat, namun tetap menjaga diri agar
tak terlihat oleh si laki-laki. Laki-laki itu telah melewati gerbang dan
berjalan ke arah parkiran. Si perempuan melangkah lebih dekat, lalu bersembunyi
di belakang pohon saat si laki-laki menoleh ke belakang. Setelah beberapa saat
bersembunyi, akhirnya perempuan itu memutuskan untuk menunjukkan dirinya. Dia
berjalan mendekati si laki-laki yang kini sedang berdiri di samping motornya. Cengiran
terpampang di wajah si perempuan saat si laki-laki melihat kemunculannya. Dia
sengaja menatap laki-laki itu dengan terang-terangan. Laki-laki itu menoleh ke
arah lain, mencari sang tukang parkir. Kemudian perempuan itu duduk di motor
yang berada di sebelah motor si laki-laki dengan tatapan dan cengiran yang
tetap lekat. Si Laki-laki kembali menoleh ke perempuan itu; wajahnya terlihat
heran bercampur risih. Si perempuan semakin melebarkan cengirannya,
kelihatannya dia tak berniat untuk berkata apapun.