Suara orang-orang yang kukenal.
Dimulai dari beberapa percakapan yang telah aku alami bersama, candaan mereka, ekspresi mereka saat tertawa, sampai panggilan mereka terhadapku.
"Senpai,"
"Senpai..."
Tanganku berhenti menulis. Aku menunggu.
"Senpai!"
Aku mengalihkan pandanganku dari kertas, menatap deretan buku yang berdiri di atas meja belajarku. Aku menunggu lagi.
Percakapan-percakapan kami terdengar lagi.
Aku melanjutkan kegiatanku.
"Senpai,"
Aku tidak menghiraukannya.
"Senpai..."
Aku terus mencoba tidak menghiraukannya.
"Senpai!"
Jangan hiraukan. Fokus.
"Senpai," "Senpai..." "Senpai!"
Aku berhenti menulis lagi. Suara mereka tetap bergema, berulang-ulang.
Apa yang terjadi?
Apa mereka terpikir akanku?
Tidak mungkin.
Selama beberapa saat aku mendiamkan tugasku. Pikiranku kuarahkan ke mereka.
Dan percakapan kami serta wajah dan suara mereka kembali terproyeksi.
"Senpai..."
Ya, ada apa? Nanti aja ya manggilnya... Senpai lagi ngerjain tugas.
absurd...
ReplyDeleteyang manggil itu; dia atau mereka?
ReplyDeleteMereka... hehehe. Iya memang absurd semua post-an di sini.
Delete