Friday, 23 January 2015

Bidadari dari Surga

Bidadari turun dari surga, katamu? Hahaha... Jangan memuji secara hiperbola begitu. Kautahu sendiri bahwa aku tak sesempurna bidadari. Cantik saja tidak. Namun jika kau menyebutku bidadari karena kebaikanku, aku tak tahu harus bersikap seperti apa untuk merespon. Karena mungkin memang hanya itu lah yang bisa kulakukan untukmu. Kau pernah bilang bahwa hal yang paling kauingat tentangku adalah bahwa aku sangat baik padamu. Ya... Kalau kautanya mengapa aku begitu, jawaban yang terpikir olehku adalah karena aku menyukaimu.

Apapun, bagaimanapun, kapanpun dan dimanapun aku akan selalu berusaha untuk membuatmu senang.

Tuesday, 2 December 2014

"Aku Sangat Menyukainya"

“Kau menyukainya?” tanya gadis yang sedang berdiri di depanku ini, alisnya berkerut. Sudah kesekian kalinya dia melontarkan pertanyaan itu.

“Seperti yang sudah pernah kubilang, aku sangat menyukainya.” Aku berusaha agar terdengar santai. “Namun perasaanku belum sampai seperti yang pernah aku rasakan terhadap-nya.”

Tidak ada jawaban lagi dari gadis itu. Entahlah, mungkin dia tak mempercayaiku. Saat pertama kali aku diharuskan untuk jujur menjawab pertanyaan itu di depan semuanya, aku juga menjawab seperti tadi; “Aku sangat menyukainya, namun belum sampai seperti yang dulu aku rasakan terhadap-nya.” Dan aku sungguh jujur. Aku tidak menjaga gengsi atau semacamnya. Aku memang menyukainya. Sangat menyukainya.
Bahkan sekarang rasa sukaku telah bertambah.

Saturday, 23 August 2014

Do Not Say "This Sucks"


"The worst obstacle in life is a bad attitude.  Remember, it’s not what happens to you, but how you respond to what happens to you.  You can’t let one bad moment spoil a bunch of good ones.  Don’t let the silly little dramas of each day get you down.  Smile, even when it feels like things are falling apart.  Smiling doesn’t always mean you’re happy; sometimes it just means you’re strong.

Likewise, do not let the negative opinions of others derail you.  Throughout your life you will meet two kinds of people: those who are a drain on your energy and try to derail your dreams, and those who give you the energy to pursue your dreams.  Ignore the first kind and cherish the second.  People that doubt, judge, and disrespect you are not worth your time and attention."

cr: Marc and Angel Hack Life

Saturday, 9 August 2014

-

.
.
.
.
.
.
"I'm just...
tired."
.
.
.
.
.
.
...That's all.

Saturday, 19 July 2014

-

Something...

is...


happening...



in...




my...





stomach.






It's been three days.
...the pain.

Saturday, 5 July 2014

Once Upon A Time at the Mosque

Kiamat sudah semakin dekat. Semakin hari, pengaruh setan menjadi semakin kuat secara nyata; buktinya telah aku saksikan sendiri.

Kemarin malam, di Masjid Al-Hikmah, sebuah masjid di dekat rumahku, saat aku, Mama dan para jamaah lainnya sedang melakukan salat sunah Tarawih (setelah menyelesaikan raka'at ke 18), salah seorang wanita paruh baya tiba-tiba berseru; nada tidak senang terdengar jelas di suaranya, "ngantoookkk". Seketika itu juga mata para jamaah lainnya, termasuk aku, menoleh ke arah sang suara. Aku tidak tahu sosok yang mana yang baru saja mengatakan itu, selain karena faktor mataku yang rabun, wanita itu juga sepertinya tertutupi oleh jamaah-jamaah lainnya. "Panjang-panjang kali pun ayatnya, sampek ngantok orang," serunya lagi.

Aku terkejut mendengarnya. Hatiku mencelos. Aku merasakan seperti ada sesuatu yang tiba-tiba meninju ulu hatiku.

Wednesday, 2 July 2014

The Calm and Quiet

Sudah memasuki hari keempat puasa. Di tengah bahagianya orang-orang yang bergembira menjalani hari-hari di bulan Ramadhan ini, aku masih saja diliputi sedih. Aku belum berhasil mendapatkan rasa yang disebut ketenangan.

Bulan ini, bulan yang mengobral pahala berkali-kali lipat, bulan yang membelenggu para makhluk yang tidak diinginkan manusia, bulan yang menerapkan berbagai kebaikan dalam diri, seharusnya bisa kujadikan sebagai sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri; fisik maupun mental. Namun, jangankan untuk memasuki proses memperbaiki, kerangka niatku saja masih belum selesai dengan sempurna.

Mengapa hati ini sulit sekali untuk bersih?

Aku ingin sekali mengetahui bagaimana rasanya ketenangan itu saat aku sedang berhadapan dengan Tuhan-ku. Aku malu karena aku hanya bisa meminta namun aku tak pernah benar-benar menginginkannya; tak pernah tulus saat memohon pada-Nya.

Dia tahu.

... Aku bukan orang sebaik itu.


P.S.:
Rasa sepi itu kembali berada di sini, menemaniku menulis ini.